Literasi

Literasi Guru & Siswa

The Power Of  “Lotekan”

Oleh: Yudha Priyono, S.Pd. (Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Warungasem)

Masyarakat Kabupaten Batang, Jawa tengah, tidak asing dengan kegiatan “Lotekan” Suatu kegiatan kumpul kumpul sambil menikmati hidangan potongan potongan buah buahan segar baik matang, mentah maupun setengah masak, yang dicolekan ke sambal gula merah. Buah buahan yang digunkan untuk “Lotekan” umumnya Mangga, Mentimun, Nanas, Jambu, dan Kedondong yang mudah ditemui. Jika belum komplit, dapat dilengkapi dengan umbi bengkoang. Sebagai teman buah, maka krupuk menjadi pilihan utama. Itupun bukan asal krupuk, melainkan harus Krupuk Usek supaya rasanya pas dimulut. Krupuk Usek adalah krupuk yang digoreng dengan pasir halus yang dipanaskan. Sementara itu bahan sambal yang umum digunakan adalah gula merah, cabai, garam dan lainya.

Diluar Kabupaten Batang, “Lotekan” memiliki istilah lain. Didaerah Jogja Solo, kegiatan tersebut dinamakan Lotisan. Sementara masyarakat Batang dan sekitarnya menyebutnya sebagai “Lotekan”. Dimungkinkan juga ada istilah istilah lain untuk kegiatan yang senada di nusantara ini. Buah yang digunakan, sambal dan cara makanya kurang lebih sama, hanya berbeda pada satu dua bahan makanan. Misalnya Krupuk Usek hanya dijumpai pada “Lotekan” masyarakat Batang Pekalongan dan sekitarnya, sementara pada Jogja Solo tidak ada.

Kegiatan tersebut sangat mengasyikan. Ada banyak interaksi antar individu individu yang terlibat dalam kegiatan tersebut; dari mengupas buah, memotong motong, membuat sambal dan menikmatinya.. Banyak “curhatan”, humor, diskusi yang terjadi selama kegatan tersebut. Pedasnya sambal menjadi penyemangat dalam diskusi. Terkadang, muncul ide ide briliant dari kegiatan tersebut, yang sebelumnya hanya bertujuan kumpul kumpul atau melepas kangen saja. Kegiatanya juga sangat santai sehingga diskusinya tidak tegang tetapi menyenangkan.

“Lotekan” menjadi satu kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan. “Lotekan” menjadi suatu alat atau alibi dari kegiatan berkumpul, baik hanya pelepas kangen, mengisi waktu luang ataupun ingin mendiskusikan sesuatu. Tentu alat untuk berkumpul bisa beragam, bisa berupa “Lotekan” atau lotisan, minum kopi dan sebagainya di negara kita. Kegiatan tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat kita, bangsa kita suka sekali untuk berkumpul, berbincang sambil menikmati sesuatu.

Berkumpul dalam lingkup kecil dan besar dalam suatu kegiatan yang membuat bangsa ini menjadi kuat dan tidak mudah terpecah belah. Seringnya berkumpul dan berdiskusi akan menyelesaikan berbagai permasalahan, dari lingkup yang kecil sampai yang besar. Terjalinya komunikasi diantara individu individu akan membuka sekat sekat disinformasi diantaranya.

Saking hebatnya kegiatan tersebut, berkumpul merupakan hal yang dilarang atau harus ijin dari Pemerintah Kolonial pada masa penjajahan bangsa ini. Pemerintah Kolonial takut, jika itu dibiarkan saja, akan menimbulkan penentangan atau bahkan pemberontakan.

Samani (2012) menyampaikan bahwa diskusi adalah pertukaran pikiran (sharing of opinion) antara dua orang atau lebih yang bertujuan memperoleh kesamaan pandang tentang sesuatu masalah yang dirasakan bersama. Sehingga diskusi pada saat kegiatan “Lotekan” juga diharapkan akan menghasilkan satu kesepakatan.

Memahami pentingya kegiatan berkumpul tersebut, sekolah SMK Negeri 1 Warungasem Batang, Jawa Tengah mengadakan acara “Lotekan” siswa. Acara tersebut sekaligus merupakan rangkaian acara memperingati HUT Sekolah yang ke 12. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Jum’at 19 Mei 2023 setelah jalan sehat. Dengan kegiatan tersebut, siswa diharapkan dapat menghargai dan melestarikan kearifan lokal. Selain itu, siswa lebih dapat melihat sisi positif dari dari kegiatan yang dilakukan. Berkumpul tetapi menghasilkan sesuatu yang positif daripada yang negatif.

Related Post

SANMEERA BY SMKN 1 WARUNGASEM

TKRO NESWARA

The Power Of  “Lotekan”