Oleh: Yudha Priyono, S.Pd. (Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Warungasem)
Upacara bendera merupakan hal yang lazim dilakukan di sekolah. Upacara dilakukan pada hari Senin atau pada peringatan hari hari besar. Upacara bendera di sekolah merupakan salah satu bentuk pembinaan kesiswaan sesuai dengan Permendiknas No.39 Tahun 2008 yaitu melaksanakan upacara pada hari senin dan atau hari Sabtu serta hari-hari besar nasional.
Upacara menurut Wikipedia diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan di waktu waktu tertentu. Upacara dapat dilakukan untuk mempengaruhi sebuah kejadian maupun penyambutan. Sedangkan bendera diartikan sebagai sepotong kain, sering dikibarkan di tiang dan umumnya digunakan secara simbolis untuk memberikan sinyal atau identifikasi. Hal ini paling sering digunakan untuk melambangkan suatu negara untuk menunjukan kedaulatanya.
Berdasarkan pengertian pengertian di atas, upacara bendera dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu yang didalamnya terdapat kegiatan penghormatan terhadap bendera. Bendera yang dimaksud adalah Sang Saka Merah Putih.
Dalam pelaksanaanya, upacara bendera tidak hanya penghormatan terhadap bendera nasional saja, tetapi juga pembacaan UUD 45, Pancasila, doa, menyanyikan lagu lagu nasional dan lainya. Semua itu dilaksanakan dalam suatu tata upacara bendera yang baku. Petugas upacara merupakan siswa yang sudah dipilih dan berlatih sebelumnya. Upacara bendera di sekolah umumnya dilaksanakan pada setiap hari senin dan hari hari besar nasional. Tetapi ada juga sekolah yang melaksanakan dua kali sebulan atau satu kali selain hari hari besar.
Upacara bendera tidak sekedar seremonial saja. Banyak manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh bagi pembinaan kesiswaan. Oleh karena itu sangat disayangkan bagi sekolah sekolah yang tidak melaksanakan upacara atau jarang melaksanakan upacara bendera.
Salah satu gerakan dalam upacara bendera adalah penghormatan terhadap bendera merah putih. Penghormatan disini tidak diartikan sebagai pengkultusan benda tetapi menghormati jasa para pahlawan dalam mempertahankan negara dari penjajahan. Bendera merah putih merupakan salah satu symbol negara Indonesia sehingga menghormatinya juga menghormati para pahlawan bangsa. Nilai yang dapat diterapkan kepada siswa dalam kegiatan ini adalah mensyukuri keadaan merdeka. Mereka tidak harus mempertaruhkan harta dan nyawa melawan penjajahan. Keadaan ini kemudian disyukuri dengan bekerja keras membangun bangsa dan negara. Semangat pantang menyerah para pahlawan juga dapat diterapkan dalam belajar untuk meraih cita cita. Dengan begitu akan tercipta generasi muda yang ulet tidak mudah putus asa.
Upacara bendera juga akan memupuk cinta terhadap para leluhur sehingga menimbulkan rasa kebanggaan terhadap bangsa sendiri. Rasa bangga terhadap para leluhur akan membentengi generasi muda dari pengaruh luar yang negative. Mereka akan lebih mencintai bangsanya sendiri. Menghormati bendera merah putih adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap para leluhur. Warna merah putih sudah digunakan sejak zaman kerajaan Majapahit dengan nama ‘Gula Kelapa’. Gula adalah perlambang warna merah, sedangkan kelapa adalah putih. Dengan panji gula kelapa kerajaan Majapahit menguasai seluruh nusantara. Wilayahnya bahkan melebihi negara Indonesia modern saat ini. Warna merah putih kemudian digunakan sebagai warna bendera Negara Republik Indonesia.
Setiap bagian dari tata upacara memiliki aturan – aturan tersendiri seperti sikap berdiri, istirahat, langkah dan lainya. Menyuruh siswa untuk bersikap sesuatu aturan dalam upacara akan membentuk siswa untuk tertib dan disiplin baik itu peserta maupun petugas upacara. Siswa yang dalam hidupnya tidak biasa tertib dan disiplin mungkin akan terasa berat untuk melaksanakanya pada mulanya. Tetapi dengan kegiatan yang teratur tersebut akan muncul suatu pembiasaan yang baik. Pada akhirnya, siswa akan terbiasa untuk melakukanya dengan sepenuh hati. Sikap tertib dan disiplin diharapkan dapat terbawa dalam kehidupan siswa baik dalam sekolah maupun luar sekolah.
Upacara bendera dapat menanamkan sikap tanggung jawab, kekompakan dan kebersamaan. Sikap tersebut dibentuk dari penugasan peserta untuk menjadi petugas upacara. Siswa yang mendapatkan bagian tugas dalam upacara harus dapat melaksanakan dengan sebaik baiknya. Dengan begitu siswa akan berlatih dengan sungguh sungguh untuk meminimalisasi kesalahan. Hal tersebut secara tidak langsung akan menumbuhkan sikap tanggung jawab siswa dalam segala aspek kehidupanya baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Selain tanggung jawab, penugasan dalam upacara akan menimbulkan jiwa kekompakan dan kebersamaan dalam siswa. Ketika team petugas upacara tidak kompak, upacara tidak akan berjalan dengan sempurna karena dapat menyebabkan berkurangnya konsentrasi baik petugas maupun peserta. Jiwa kekompakan akan menimbulkan rasa kebersamaan karena jika ada salah satu petugas yang keliru, maka semua petugas akan menanggung malu. Sebaliknya, kebersamaan akan tercipta dari suatu kekompakan. Upacara bendera adalah moment yang tepat untuk memberikan motivasi dan informasi kepada selurh siswa. Cara tersebut lebih efisien daripada informasi per kelas. Selain itu upacara merupakan saat yang tepat untuk memeriksa kedisiplinan dan ketertiban siswa misalkan seragam, rambut dan lainya.